Kamis, 13 November 2014

Mantra Dewi Kuan Im (Sin Cing)


心經
SIN CING

般若波羅密多心經
Puo  Ruo  Po Lo  Mi  Tuo  Sin  Cing

    .          .       .      .
Kuan  Ce  Cai  Phu  Sha.    Sing  Sen Puo  Ruo  Po   Lo   Mi   Tuo  She.   Cao Cien  Wu  Yen Cieh Khung. Tu   Yi   Cieh Khu  Ek.

  .     .        .     .     .
Se    Li    Ce.     Se   Pu  Yi  Khung. Khung Pu   Yi     Se.    Se   Ci   She  Khung. Khung Ci  She  Se.   Sou Siang Sing Se.

   .    .      .     .     .     .
 Yi    Fu    Yu   She.     Se    Li    Ce.     She   Cu  Fa Khung Siang.  Pu   Sen   Pu  Mieh.   Pu   Kho  Pu   Cin.   Pu   Cen   Pu   Cien.

 .     .      .        .        .
She  Ku.    Khung Cung Wu Se.    Wu Sou  Siang  Sing Se.   Wu  Yen  El      Pi     Se  Shen  Yi.     Wu   Se   Sen   Siang Wei  Cu  Fa.

  .       .        .      .     
Wu Yen Cieh.   Nai   Ce   Wu   Yi    Se   Cieh.   Wu  Wu  Ming. Yi    Wu   Wu  Ming Cin.   Nai   Ce   Wu  Lao  Se.      Yi   Wu   Lao


 .      .      .      .     .      
Se    Cin.    Wu  Khu  Ci  Mieh  Tao.    Wu   Ce   Yi    Wu    Te.     Yi   Wu   Suo  Te    Ku.    Phu  Thi  Sha   Tuo.   Yi    Puo  Ruo   Po


   .     .     .     .       .     
Lo    Mi   Tuo   Ku.    Sin  Wu   Kua   Ai.     Wu  Kua   Ai   Ku.    Wu  You  Kung Pu.  Yen Li Tien Tao Mong Siang.     Ciu  Cin  Nie

.     .         .           .    
Phan.   San   Se   Cu    Fo.      Yi   Puo  Ruo  Po  Lo    Mi   Tuo   Ku.     Te   Ah   Nau   Tuo  Lo  San Miao San  Phu  Thi.     Ku   Ce    

     .     .     .     .      .    
Puo  Ruo  Po    Lo   Mi   Tuo.    She  Ta    Shen Cou.   She Ta   Ming Cou.   She Wu Sang Cou.    She  Wu  Ten  Ten  Cou.   Nen  Chu 

  .     .          .       :  “    .
Yi  Ciek  Khu.   Cen   Se   Pu     Si.      Ku Shuo Puo   Ruo  Po   Lo   Mie   Tuo  Cou.    Ci   Suo  Cou  Ye   :    “ Cieh  Thi  Cieh  Thi.

   .      .      .”
Po   Lo   Cieh  Thi.     Po    Lo    Sen Cieh Thi.    Phu  Thi   Sha   Pho  Ho.”

Rabu, 12 November 2014

Gambar Dewi Kuan Im










20 Ajaran Dewi Kuan Im


20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im

  1. Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki.
  2. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
  3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
  4. Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok
  5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
  6. Setiapkali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
  7. Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
  8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
  9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
  10. Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat.
  11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
  12. Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
  13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
  14. Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
  15. Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa
  16. Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
  17. Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
  18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
  19. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgn kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
  20. Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku.


Sejarah Dewi Kuan Im


Kwan Im (Hanzi:觀音; Pinyin: Guān Yīn) adalah penjelmaan Buddha Welas Asih di Asia Timur. Kwan Im sendiri adalah dialek Hokkian dan hakka yang dipergunakan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia. Nama lengkap dari Kwan Im adalah Kwan She Im Phosat (Hanzi: 觀世音菩薩, pinyin: Guan Shi Yin Pu Sa) yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokiteśvara.

Dalam bahasa Jepang, Kwan Im disebut Kannon' (観音) atau secara resmi Kanzeon (観世音). Dalam bahasa Korea disebut Gwan-eum atau Gwanse-eum, dan dalam bahasa Vietnam Quán Âm atau Quan Thế Âm Bồ Tát.

Awalokiteswara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang (tahun 618-907). Namun pada awal Dinasti Song (960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita.


Sejarah
Kwan Im pertama diperkenalkan ke Cina pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.

Jauh sebelum masuknya agama Buddha menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi Berbaju Putih Yang Welas Asih ("Dewi Welas Asih"). Di kemudian hari, Dewi Kwan Im identik dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Pengertian Avalokitesvara Bodhisatva dalam bahasa Sanskerta adalah:

"Avalokita" (Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi) yang bermakna Melihat ke Bawah atau Mendengarkan ke Bawah (“Bawah” disini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (Sanskerta:lokita).

Kata "Isvara" (Im / Yin), berarti suara (suara jeritan mahluk atas penderitaan yang mereka alami).

Kwan Im sebagai seorang Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang. Di negara Jepang, Kwan Im Pho Sat terkenal dengan nama Dewi Kanon. Dalam perwujudannya sebagai pria, Kwan Im disebut Kwan Sie Im Pho Sat. Dalam Sutra Suddharma Pundarika Sutra (Biauw Hoat Lien Hoa Keng)disebutkan ada 33 (tiga puluh) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari Bodhisattva yang mempunyai kekuasaan besar.

Altar utama di Kuil Pho Jee Sie (Pho To San) di persembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagai “Buddha Wairocana”, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 (enam belas) perwujudan lainnya. Perwujudan Kwan Im di altar utama Kim Tek Ie*), salah satu Klenteng tertua di Indonesia adalah King Cee Koan Im (Koan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma Kepada Umat Manusia). Disamping itu, terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Chien Chiu Kwan Im / Jeng Jiu Kwan Im / Qian Shou Guan Yin. (Kwan Im Seribu Lengan / Tangan) sebagai perwujudan Kwan Im yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatnya. Julukan Kwan Im secara lengkap adalah:

"Tay Cu Tay Pi, Kiu Kho Kiu Lan, Kong Tay Ling Kam, Kwan Im Sie Im Pho Sat".

Ketika agama Buddha memasuki Tiongkok (Masa Dinasti Han), pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok pria. Seiring dengan berjalannya waktu, dan pengaruh ajaran Taoisme serta Kong Hu Cu, menjelang era Dinasti Tang, profil Avalokitesvara Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok wanita.

Dari pengaruh ajaran Tao, probabilita perubahan ini terjadi karena jauh sebelum mereka mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, kaum Taois telah memuja Dewi Tao yang disebut “Niang-Niang” (Probabilitas adalah Dewi Wang Mu Niang-Niang). Sehubungan dengan adanya legenda Puteri Miao Shan yang sangat terkenal, mereka memunculkan tokoh wanita yang disebut “Guan Yin Niang Niang”, sebagai pendamping Avalokitesvara Bodhisattva pria.

Lambat laun tokoh Avalokitesvara Bodhisattva pria dilupakan orang dan tokoh Guan Yin Niang-Niang menggantikan posisinya dengan sebutan Guan Yin Phu Sa. Dari pengaruh ajaran Kong Hu Cu, mereka menilai kurang layak apabila kaum wanita memohon anak pada seorang Dewa. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap sesuai dengan keinginan Kwan Im sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai seorang wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan pertolongan.

Dari sini jelas bahwa tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan tokoh Guan Yin Phu Sa berasal dari Tiongkok. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, Tibet, sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki tempat suci di gunung Pu Tao Shan di kepulauan Zhou Shan, Cina. Kesimpulan atas hal ini adalah tokoh Avalokitesvara Bodhisatva merupakan stimulus awal munculnya Kwan Im Pho Sat.


Mantra Dewi Kuan Im ( TA PEI COU )



Na Mo Ta Pei Kuan She Yin Phu Sa (3x)
(Terpujilah Yang Maha Asih Avokitesvara Bodhisatva)

Na Mo Hsi Fang Sie Yin Tao Shi A Mi To Fo (3x)

Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye
(Dengan Penuh Sujud Saya Berlindung Kepada Tri Ratna)

Na Mo O Li Ye Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye,
(Dengan Penuh Sujud Aku Berlindung Kepada Yang Maha Sempurna)

Phu Ti Sa To Po Ye Mo He Sa To Po Ye
(Makhluk Yang Telah Mencapai Pencerahan Bodhi)

Mo He Cia Lu Ni Cia Ye
(Makhluk Agung Maha Welas Asih)

Aum Sa Po La Fa Yi Su Ta Na Ta Sie
(Aum Beliau Yang Mempunyai Kekuatan Kesempurnaan Dharma)

Na Mo Si Ci Li To Yi Meng A Li Ye
(Dengan Sepenuh Hati Dan Sujud Saya Berlindung Kepada Mu)

Po Lu Cie Ti Se Fo La Ling To Po 
(Sumber Segala Kesucian)

Na Mo Na La Cin Ce 
(Setulus Hati Saya Bersujud Pada Mu)

Si Li Mo He Pu Tuo Sa Mi
(Cahaya Kebajikan Agung Yang Tiada Batas)

Sa Pho Ah Tha Thou Su Peng Ah Se Yin
(Para Buddha Sayup - Sayup Merasakannya)

Sa Po Sa To Na Mo Po Sa To
(Yang Memiliki Semua Kemuliaan Kebahagiaan  Kemakmuran Tak Terkalahkan)

Na Mo Po Chie Mo Fa The Tou
(Sumber Berkah Semua Makhluk di Seluruh Penjuru Alam)

Ta Che Ta Aum, Ah Po Lu Si Lu Cia Ti
(Aum Beliau Yang Mendengarkan Suara Dunia Mengatasi Segala Rintangan Karma)

Cia Lo Ti, Yi Si Li Mo He Phu Thi Sa To
(Saya Akan Menjalankan Ajaranmu Sampai Tercapainya Pencerahan)

Sa Po Sa Po Mo La Mo La,
(Memberi Yang Baik Untuk Semuanya di Dalam Berkah Dan Kebijaksanaan Mu)

Mo Si Mo Si Li Tho Yin Chi Lu Chi Lu
(Inti Ketenangan Tak Terhingga Laksana Dharma Melepaskan Keterbatasan Mengembangkan Kemajuan Pribadi Dan Menolong Semua Makhluk)

Chie Meng, Tu Lu Tu Lu Fa Se Ye Ti
(Berlatihlah Atasi Kelahiran Dan Kematian Raih Kemenangan Agung Gemilang)

Mo He Fa Se Ye Ti To La To La Ti Li Ni
(Bersatulah Tenang Jernih Tajam Berani Pancarkan Cahaya Terang  Benderang)

Se Fo La Ye Ce La Ce La Mo Mo Fa Mo La
(Guncang Guncanglah Bebaskan Saya Dari Noda Bathin)

Mu Ti Li Yi Si Yi Si Se Na Se Na
(Datang Datanglah Dengar Dengarlah)

Ah La Sen Fo La She Li
(Raja Dharma Memutar Ajaran)

Fa Sa Fa Sen Fo La Se Ye Hu Lu Hu Lu Mo La
(Kabar Gembira Senyum Suka Cita Terimalah Dharma Menyatu Dalam Hati)

Hu Lu Hu Lu Si Li Suo La Suo La
(Laksanakan Dharma Tanpa Timbul Keraguan Teguh Tak Tergoyahkan)

Si Li Si Li Su Lu Su Lu
(Raih Kemenangan Tak Terakalahkan Bagaikan Embun Sejuk Yang Menyembuhkan)

Pu Thi Ye Pu Thi Ye Pu Tho Ye Pu Tho Ye
(Terang Teranglah Batin Sadar Sadarlah Tercerahkan)

Mi Ti Li Ye Na La Cin Ce Ti Li Se Ni Na
(Beliau Yang Maha Asih Yang Patut di Puja Laksana Pedang Kebenaran Yang Kuat Dan Tajam)

Pho Ye Mo Na Sa Pho He
(Kepada Yang Sempurna Svaha)

Si Tho Ye Sa Pho He
(Kepada Yang Mulia Svaha)

Mo Ho Si Tho Ye Sa Pho He
(Kepada Yang Maha Gaib Svaha)

Si To Yu Yi Se Po La Ye Sa Pho He
(Beliau Yang Memiliki Gaib Sempurna Svaha)

Na La Cin Ce Sa Pho He, Mo La Na La
(Pelindung Yang Maha Asih Svaha)

Sa Pho He, Si La Sen A Mu Ci Ye Sa Po He
(Beliau Yang Mampu Mengatasi Semua Kesulitan Svaha, Yang Berwajah Singa Svaha)

Sa Po Mo He Ah Si Tho Ye Sa Pho He
(Beliau Yang Memiliki Kegaiban Agung Svaha)

Ce Ci La Ah Si To Ye Sa Pho He
(Beliau Yang Memiliki Kegaiban Cakra Svaha)

Pho To Mo Ci Tho Ye Sa Po He
(Yang Memegang Bunga Teratai Svaha)

Na La Cin Ce Pho Cia La Ye Sa Pho He
(Pelindung Yang Welas Dan Patut di Puja Svaha)

Mo Po Li Sen Ci La Ye Sa Pho He
(Resi Agung Yang Menjalani Hidup Suci Svaha)

Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye
(Dengan Penuh Sujud Saya Berlindung Kepada Tri Ratna)

Na Mo Ah Li Ye Po Lu Cie Ti
(Dengan Penuh Sujud Aku Berlindung)

Suo Po La Ye Sa Pho He
(Kepada Yang Maha Sempurna Svaha)

Aum Si Thien Tu Man To La Pha To Ye
(Aum Semoga Jalan Mantra Ini Membuahkan Kegaiban Kesuksesan)

Sa Pho He
(Svaha)

Bacalah Mantra Dewi Kuan Im ( TA PEI COU ) dengan hati yang tulus dan semoga bermanfaat bagi anda,
Terima kasih.